DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN

Dinas Pendidikan Kota Madiun

JELANG OSN TAHUN 2023, DINAS PENDIDIKAN MENGADAKAN PELATIHAN GURU PEMBIMBING OSN

MADIUN – Olimpiade Sains Nasional (OSN), yang dulu dikenal dengan Kompetisi Sains Nasional (KSN), tahun ini akan segera digelar. Guna mempersiapkan siswa-siswi mengikuti ajang tersebut, Dinas Pendidikan Kota Madiun menyelenggarakan pelatihan Guru Pembimbing Olimpiade Sains Nasional (OSN). Bertempat di Grha Mangga, kegiatan yang diadakan selama tiga hari sejak Selasa (11/4) ini, diikuti oleh 86 guru jenjang SD dan SMP yang terdiri dari 36 guru Matematika SD, 25 guru Matematika SMP, dan 25 guru IPA SMP. 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Dr. Lismawati, S.Pd., M.Pd. saat membuka kegiatan pelatihan

Kegiatan pelatihan ini menghadirkan narasumber dari LOPI Jakarta, suatu lembaga independen yang dibentuk dengan tujuan mempopulerkan bidang studi yang dperlombakan dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN). Melalui pelatihan guru pembimbing OSN tahun 2023 ini diharapkan peserta mampu meningkatkan kompetensi dalam membimbing siswa-siswinya dalam OSN SD maupun SMP. Selain itu, peserta juga diharapkan dapat mempersiapkan secara mandiri siswa-siswinya yang tergabung dalam tim Olimpiade Sains Sekolah yang tangguh dan siap berkompetisi. Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Dr. Lismawati, S.Pd., M.Pd. dalam sambutannya berharap, guru yang mengikuti pelatihan ini dapat membimbing siswa-siswi tim OSN dalam mempersiapkan diri dan mampu mewujudkan juara OSN. “.. tunjukkan bahwa Saudara memang benar-benar mampu membawa anak-anak di sekolah Saudara menjadi sang juara.” tegasnya. (tim_GTK)

SEMINAR RUU SISDIKNAS

Salah satu upaya untuk memberikan pemahaman kepada guru terkait RUU Sistem Pendidikan Nasional yang baru-baru ini sempat ramai diperbincangkan, Dinas Pendidikan Kota Madiun pada Rabu (30/11) menyelenggarakan seminar yang membahas rancangan undang-undang tersebut dengan tema “Kajian Kritis RUU Sisdiknas Wujudkan Transformasi Guru dan Pemimpin Pembelajar Sejahtera dan Bermartabat”. Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Aston ini diisi oleh dua akademisi yakni Prof. Parji, guru besar Universitas PGRI Madiun, dan Prof.Dr. V. Rudy Handoko, guru besar dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 150 orang guru dan kepala sekolah jenjang TK, SD, dan SMP baik negeri maupun swasta

Dalam pemaparannya, Prof. Parji memberikan analisis terhadap RUU Sisdiknas dengan beberapa hal yang menjadi sorotan, diantaranya adalah ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban orang tua di dalam mewujudkan peserta didik yang unggul, keterlibatan masyarakat di dalam pendidikan melalui Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan, privatisasi dan komersialisasi Pendidikan, kurikulum yang sering berganti dengan bergantinya Menteri, juga soal isu sensitif terkait kesejahteraan guru.

Berkaitan dengan isu kesejahteraan guru, yang dalam hal ini adalah tunjangan profesi guru, Prof. Parji berpandangan bahwa ketentuan TPG belum secara eksplisit dimuat dalam RUU Sisdiknas, dan sebaiknya ketentuan TPG dalam UU Guru dan Dosen tetap dipertahankan.

Senada dengan Prof. Parji, Prof. Rudy juga mengemukakan bahwa salah satu yang menjadi isu sensitif dalam RUU Sisdiknas adalah soal kesejahteraan guru. Dalam pemaparannya, Prof. Rudy menyampaikan beberapa perbaikan yang ditawarkan oleh RUU Sisdiknas. Mengutip pernyataan Iwan Syahril selaku Plt. Dirjen GTK bahwa dalam RUU Sisdiknas, Kemendikudristek berupaya untuk menunjukkan komitmen agar kesejahteraan guru di Indonesia lebih baik lagi. Pada kesempatan tersebut, hadir pula Walikota Madiun, H. Maidi, yang turut memberikan pandangannya berkaitan dengan RUU Sisdiknas. Mengingat pentingnya peran guru di dalam dunia Pendidikan, Walikota berpesan kepada kedua pemateri agar persoalan kesejahteraan guru tetap menjadi perhatian di dalam pembahasan RUU Sisdiknas. (nar/dok: tim GTK)

UJI KOMPETENSI GURU (UKG) TAHUN 2022

MADIUN – Salah satu faktor utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru. Guru harus memiliki kompetensi yang meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Pengembangan dan peningkatan kompetensi bagi guru dilakukan dalam rangka menjaga agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan/atau olahraga.

Dalam rangka mendukung upaya pengembangan dan peningkatan kompetensi guru, Dinas Pendidikan Kota Madiun menyelenggarakan Uji Kompetensi Guru (UKG) Tahun 2022 bekerja sama dengan tim dari Universitas Negeri Surabaya. UKG dimaksudkan untuk mengukur dan memetakan kompetensi guru yang dilaksanakan selama 3 hari mulai Selasa (23/8) sampai dengan Kamis (25/8) di SMP Negeri 4 Madiun. Sebanyak 330 guru PNS jenjang SMP dari berbagai mata pelajaran mengikuti UKG tersebut. Dari pelaksanaan UKG tersebut, akan dilakukan pemetaan kompetensi guru yang nantinya dijadikan dasar untuk melakukan treatment yang tepat kepada guru, khususnya guru yang memiliki kompetensi kurang.

Pada hari pertama pelaksanaan UKG, Walikota Madiun, Drs. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd. melakukan peninjauan ke lokasi ujian didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan beserta jajarannya, Wakil Rektor I Unesa, tim pelaksana UKG Unesa, serta para Kepala Sekolah SMP Negeri. Dalam kesempatan tersebut Walikota Madiun menyampaikan bahwa kompetensi guru perlu diuji, sehingga dapat diketahui bagaimana pemetaan kompetensinya dan bagaimana penanganannya kedepan. Apabila kompetensinya kurang, maka perlu dilakukan peningkatan kompetensi. Peningkatan kompetensi guru penting dilakukan, untuk dapat meningkatkan kompetensi peserta didik.